Halo Indonesia & Dunia !!!!
Pada artikel blog ini, aku akan menceritakan secara jelas dan rinci tentang catatan perjalananku selama bertugas menjadi volunteer Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 lalu. Memang ajang ini sudah berakhir 3 hari yang lalu dan akan berlanjut 4 tahun kemudian di Hangzhou, China. Tetapi disini aku akan menceritakan bagaimana kesan terbaikku selama diterima & mulai bertugas sebagai volunteer Asian Games 2018 ini.
Pada awalnya, aku belum tahu apakah aku sendiri sangat tertarik mendaftar jadi volunteer Asian Games 2018 saat pertama kali dibuka lewat web pada Januari lalu. Sebab aku hanya ingin fokus kuliah, mengikuti organisasi & kegiatan kampus sekaligus berlibur panjang. Namun karena dukungan orang tuaku yang pernah bilang kalau libur panjang sebaiknya diisi dengan bekerja, maka aku memutuskan untuk mendaftar sebagai volunteer ajang olahraga 4 tahunan terbesar di Asia itu. Saat mendaftar pun, aku sampai harus mengurus banyak sekali berkas-berkas sebagai persyaratan untuk bisa menjadi volunteer ajang itu. Mulai dari SKCK, KTP, KK,dll. Dan pada akhirnya aku lolos tahap pertama ini yang artinya aku dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tes psikotes yang berlangsung di 2 tempat yaitu di PPM & LPPI Kemang. Kebetulan sekali, aku akhirnya dapat lokasi tes di PPM yang berlokasi di wilayah Gambir, Jakarta Pusat. Setelah lolos tes ini, aku kemudian secara resmi menjadi volunteer Asian Games 2018.
Namun perjalanan ini belum usai ketika aku diharuskan untuk mengikuti 3 kali pelatihan sebagai syarat untuk menjadi seorang volunteer resmi. Jika tidak mengikuti salah satunya atau bahkan ketiganya, maka secara otomatis akan dinyatakan gugur sebagai volunteer Asian Games 2018. Untungnya aku mengikuti semua pelatihan itu sehingga kesempatanku untuk benar-benar menjadi volunteer ajang terbesar itu semakin besar. Pelatihan pertama yaitu NOR yang berlangsung di LPPI Kemang pada 13 Mei 2018 sesuai undangan dari email. Itu sangat berkesan dan tak terlupakan bagi aku karena untuk pertama kalinya aku bisa ketemu dengan orang-orang dari berbagai daerah termasuk dari Jabodetabek. Pelatihan itu menjelaskan tentang sejarah Olimpiade, Asian Games, dll. Selanjutnya adalah pelatihan General Training yang berlangsung di 2 tempat yaitu di Universitas Pertamina & UMJ Ciputat dimana aku ditempatkan di UMJ Ciputat. Namun untuk pelatihan kedua ini aku sampai 2 kali reschedule karena alasan tertentu. Yang pertama, awalnya aku diharuskan datang tanggal 25 Mei sesuai undangan di emailku. Namun karena saat itu aku tengah menjalani UAS di kampus, maka aku akhirnya memutuskan untuk reschedule ke hari Minggunya. Yang kedua, karena slotnya sudah penuh saat aku datang di hari Minggu maka jadinya sekali lagi aku akhirnya harus pindah hari lagi ke hari Selasa & kebetulan sekali pada hari itu aku sedang libur kuliah. Dan akhirnya aku bisa mengikuti pelatihan kedua ini tanpa ada hambatan apapun. Pada pelatihan kedua ini, lebih diajarkan tentang Etiket, Interpersonal Skill, Communication & Pariwisata-Budaya. Aku mampu mengikuti kedua pelatihan ini secara baik, aman, tenteram & damai.
Setelah menjalani 2 pelatihan & long break karena Ramadhan, Lebaran Idul Fitri & adanya pergelaran Piala Dunia Rusia 2018 yang dimana Prancis menjadi juara dunia untuk kedua kalinya + sempat menonton Test Event Asian Para Games yang dimulai pada bulan Juni waktu itu, aku menunggu cukup lama untuk mendapat undangan JST divisi yang sekaligus merupakan pelatihan terakhir sebelum bertugas di lapangan hingga akhirnya aku ditempatkan di divisi Transportation setelah sempat berada dalam rasa penasaran apakah aku dapat divisi atau tidak. Hampir saja aku gugur sebagai volunteer padahal sudah menjalani 2 kali pelatihan sampai pada akhirnya aku masih bisa mendapat kesempatan menjadi volunteer Asian Games 2018 di divisi Transportation. Kebetulan divisi Transportation merupakan divisi yang lumayan kuinginkan meskipun saat awal mendaftar aku tidak memilih divisi itu. Kemudian aku mengikuti JST divisi itu di Sasana Kriya TMII Jakarta Timur pada 24 Juli 2018 karena kebetulan sekali aku ditempatkan di Transportation Cluster 3 yang akan bertugas di wilayah Jakarta Suburb atau lebih tepatnya jauh dari Jakarta. Disana, kami semua dijelaskan tentang seluk beluk dari divisi Transportation itu sendiri bahkan juga diberitahu bahwa mulai 1 Agustus-15 September nanti akan diberlakukan naik TransJakarta gratis untuk semua volunteer Asian Games 2018 divisi manapun. Saat JST pula untuk pertama kalinya aku berkenalan dengan sebagian teman dari divisi yang sama. Setelah JST selesai ada sesi pembagian tempat bertugas dan aku sedikit kecewa karena tidak ditempatkan di venue manapun di wilayah Jakarta Suburb. Tadinya aku tertarik untuk masuk ke daerah Bogor tepatnya di Stadion Pakansari namun aku menolaknya karena lokasinya yang cukup jauh dari tempat tinggalku ditambah dengan akses transport umum yang cukup sulit untuk bisa mencapai venue itu. Akhirnya setelah itu diputuskan bahwa yang tidak kebagian tempat bertugas di wilayah Jakarta 2 dan Jakarta Suburb akan dioper ke bagian volunteer Transport Trans Jakarta yang kebetulan akan ditempatkan di Athlete Village Kemayoran. Aku sendiri ditempatkan di Trans Jakarta 5 karena mengacu pada nama awalku sendiri yaitu N. Aku sendiri merasa beruntung karena dengan ditempatkan di bagian Trans Jakarta, Aku & beberapa volunteer Transport TJ lainnya hanya perlu berkeliling di sekitar venue Asian Games yang berada di Jakarta saja. Kemudian pada hari Jumat setelah mengurus Surat Keterangan Sehat untuk UDAC dan sempat menghabiskan waktu di Perpusnas RI, aku langsung bergegas ke Athlete Village Kemayoran untuk bertemu dengan teman-temanku dari volunteer Transport TJ 5. Disitulah aku mulai berkenalan dengan mereka semua yang sedivisi denganku juga. Tidak hanya dari TJ 5 saja, tetapi aku juga berkenalan dengan teman-teman dari TJ 1-4 & 6-8. Bahkan aku sampai follow-followan akun instagram dengan mereka dan juga meminta contact Line mereka. Disana kami semua dijelaskan tentang tugas-tugas yang akan kami lakukan saat menjadi volunteer Transport TJ nantinya. dan sudah jelas bahwa tugas kami semua adalah mengantar & menjemput atlet-atlet dengan menggunakan Trans Jakarta ke venue-venue yang ada di Jakarta. Selain itu kami juga diharuskan meminta data supir TJ, Mulai dari Nama, Nomer HP, dll yang berkaitan dengan Trans Jakarta. Kami semua mulai bertugas pada 10 Agustus 2018.
Saat UDAC yang berlangsung di GOR Ciracas Jakarta Timur dimana semua volunteer akan mengambil semua atribut untuk bertugas, aku mengalami masalah saat melakukan UDAC yaitu dimana aku tidak dapat AD Card karena fotoku bermasalah + pada kartu ATM volunteerku hanya dipasang foto salah satu maskot Asian Games 2018 yaitu Atung. Setelah memperbaiki semua masalahku yaitu dengan mengirim ulang foto untuk AD Card, aku kembali melakukan UDAC tetapi tanpa AD Card karena akan diproses kembali. Akhirnya aku mendapatkan semua atribut untuk bertugas nanti meskipun untuk sepatu, aku harus bertukar dengan volunteer lain yang mendapat ukuran yang besar karena ukuran kakiku yang cukup besar. Namun sayangnya, kami semua masih belum mendapat jaket volunteer dikarenakan masih dalam tahap pengiriman. Jadinya kami semua harus rela mendapat atribut yang ada tanpa jaket kebanggaan semua volunteer tersebut. Lalu pada 8 Agustus 2018 atau tepat 2 hari sebelum memulai tugas, aku kembali ke GOR Ciracas untuk mengambil AD Cardku yang waktu itu bermasalah. Jadi setelah bertugas sebagai panitia PEKAMABA MID UI 2018, aku langsung bergegas ke tempat UDAC itu untuk mengambil AD Card yang sudah selesai diproses kemudian setelah sempat diajak ngobrol sama volunteer yang berada disana, aku langsung kembali ke rumah untuk beristirahat sembari mempersiapkan mental & fisik saat bertugas nanti.
Pada awal-awal bertugas tepatnya 10-12 Agustus 2018 kami semua masih belum efektif bekerja. Maklum saat itu semua atlet dari 45 negara peserta Asian Games 2018 baru saja tiba di Athlete Village Kemayoran. Tetapi pada tanggal 11 Agustus 2018, kebetulan aku dapat kesempatan untuk mengantar atlet latihan ke GOR POPKI Cibubur karena atlet yang kuantarkan itu adalah atlet handball. Setelah itu aku juga kembali membawa atlet yang sama ke Athlete Village Kemayoran karena mereka hanya datang ke venue untuk latihan sebelum bertanding nanti. Pada 13-14 Agustus 2018 aku memilih untuk libur karena partisipasiku sebagai mentor OKK UI 2018 yang sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum acara itu digelar. Dan pada 15 Agustus, aku kembali bertugas secara efektif hingga tanggal 20 karena sudah dalam tahap persiapan menuju dimulainya kompetisi Asian Games 2018. Bahkan pada tanggal 18 Agustus yang merupakan puncak opening Asian Games 2018, aku ikut serta mengantar atlet ke Gelora Bung Karno untuk persiapan opening & parade atlet dari 45 negara peserta Asian Games 2018 sekaligus juga sempat-sempatnya berfoto bersama seorang volunteer cewe yang kebetulan sedang bertugas disana. Waktu itu dia sedang difoto oleh seorang temannya dan aku ternyata juga ingin ikutan berfoto bersama dia. Dia sendiri bertugas sebagai volunteer divisi Media & Public Relations & itu terjadi saat aku akan menuju ke venue untuk melaksanakan sholat maghrib di musola yang ada di dalam GBK tersebut. Hingga sekarang, foto itu masih ada di smartphoneku dan bahkan kujadikan profile picture di akun Line & Facebook aku. Tetapi sayangnya, karena akses masuk ke GBK yang terbatas, maka aku dan sebagian volunteer Transport TJ yang lain termasuk dari divisiku sendiri akhirnya menonton acara opening itu di Asian Fest Zona Atung. Kebetulan disana layarnya sangat besar dan memudahkan kami semua untuk menonton opening tersebut. Bahkan ada juga yang menonton live streaming dari smartphone mereka masing-masing dan menonton dari stan Emtek yang ada di Asian Fest tersebut.
Setelah sempat off pada tanggal 21 Agustus 2018, aku kembali bertugas sehari berikutnya dan kebetulan sekali pada hari itu aku dapat shift pada sore hari yaitu dimulai pada pukul 15.00-23.00 (terkadang juga sampai tengah malam). Sebelumnya pada pagi hari, aku melaksanakan sholat Idul Adha sekaligus melihat pemotongan hewan kurban di masjid dekat tempat tinggalku. Tapi ada volunteer-volunteer lain yang melaksanakan sholat Id di sekitar Athlete Village Kemayoran karena mereka mendapat tugas shift pagi yaitu dimulai pukul 06.00-15.00. Setelah sempat menyaksikan pemotongan hewan kurban di masjid, aku langsung kembali ke rumah untuk bersiap-siap bergegas ke lokasi tugas yaitu di Athlete Village Kemayoran. Seperti pada hari-hari sebelumnya ketika sudah tiba disana, aku diharuskan untuk absen dan mengisi daftar hadir sambil menunggu panggilan untuk mengantar atlet ke venue / hanya sekedar menuju venue dengan shuttle bus Trans Jakarta sembari menunggu ada yang ingin ke Athlete Village dengan shuttle bus dari venue. Sewaktu tiba di venue, aku diharuskan melapor ke volunteer Transport venue yang sudah ada di lokasi helpdesk venue terkait. Setelahnya, aku diharuskan menunggu sekitar 1 jam hingga menunggu giliran shuttle bus berikutnya tiba di venue-venue terkait. Biasanya sambil menunggu itu aku gunakan untuk berkeliling di sekitar venue atau bahkan menonton pertandingan cabang olahraga yang sedang berlangsung di venue-venue terkait. Kadang juga aku sering mengobrol dengan sesama volunteer lainnya dari divisi berbeda.
Sempat libur pada tanggal 27 Agustus 2018, aku kembali bertugas pada 28 Agustus di pagi hari hingga sore. Namun ternyata saat bertugas aku diberitahu bahwa aku termasuk ke dalam daftar volunteer-volunteer yang masa kerjanya tidak diperpanjang atau lebih tepatnya masa kerjaku hanya sampai 18 hari saja. Itu artinya setelah 18 hari masa kerja itu, aku sudah dinyatakan selesai kerjanya terhitung pada 1 September 2018 hingga penutupan pada 2 September 2018 itu (sebenarnya berakhir pada 5 September 2018. Tetapi dipangkas menjadi tanggal itu). Hari terakhir aku bertugas adalah pada 31 Agustus 2018. Sebenarnya aku ingin mengubah rencana untuk mengambil libur pada Jumat-Sabtu supaya bisa melengkapi 18 hari kerja itu pas penutupan Asian Games 2018, namun karena orang tua tidak menyetujui rencanaku tersebut maka aku harus tetap menuruti rencana orang tuaku yaitu mengakhiri masa 18 hari kerja pada hari Jumat itu. Dan saat penutupan yang berlangsung tanggal 2 September 2018 itu aku tidak harus menuju Athlete Village Kemayoran tetapi langsung menuju Gelora Bung Karno (Ini juga merupakan momen dimana aku nyaris mendapatkan seorang jodoh yang kunantikan sejak lama, namun akhirnya ditolak & hingga Asian Games 2018 usai diriku masih berharap bisa mendapatkan jodoh yang kuinginkan). Sama seperti Opening Ceremony, aku lagi-lagi harus menonton di luar venue karena akses yang terbatas. Padahal jika bisa menonton langsung di venue, aku pasti sangat bahagia dan belum lagi ada semacam penghormatan buat volunteer dimana mereka disorot oleh TV, Itu malah membuat aku lebih bahagia lagi karena merupakan momen tak terlupakan selama menjadi volunteer ajang terbesar di Indonesia yang belum tentu akan terjadi lagi beberapa tahun ke depan.
Selama bertugas 18 hari sebagai volunteer Asian Games 2018, aku tercatat sudah bertugas selama 10 hari shift pagi & 8 hari shift sore. Ada 4 hari libur bertugas untukku.
Banyak sekali hal-hal terbaik & mungkin yang paling tidak terlupakan selama aku bertugas sebagai volunteer Asian Games 2018 ini adalah :
1. Bertemu & berkenalan dengan sesama volunteer baik itu dari divisi Transportation maupun dari divisi lainnya (Bahkan sampai follow-followan akun Instagram mereka & minta contact Line mereka juga hehehe). Kalau yang ini aku kebanyakan melakukannya kepada volunteer cewek-cewek sekalian ikut-ikutan berkumpul dengan mereka meskipun aku nyaris mendapatkan salah satu dari mereka untuk menjadi jodohku tetapi ditolak tanpa alasan jelas (Hingga Asian Games 2018 usai, aku masih belum juga / masih berjuang mendapatkan jodoh yang kunantikan setelah bertahun-tahun)
2. Bisa jalan-jalan di sekitar Athlete Village Kemayoran maupun venue-venue Asian Games 2018 di Jakarta (Kadang-kadang sampai menonton pertandingan cabornya juga di lokasi venue)
3. Jalan bareng volunteer yang juga bertugas di Athlete Village Kemayoran (walaupun aku tidak terlalu sering melakukannya)
4. Kalau shift pagi aku berangkat bareng ayahku dengan bis Kemhan yang supirnya adalah Pak Ujang. Setelah beliau turun ke kantor, aku diantar oleh Pak Ujang sampai ke Senen karena bis akan menuju Cawang. Pulang pun juga menggunakan bis yang sama & kadang-kadang aku pulang sendiri.
5. Kalau shift malam aku berangkat dari halte busway Ragunan yang terletak di wilayah Kebun Binatang Ragunan. Naik busway koridor 6A (Ragunan-Monas via Kuningan) kadang-kadang naik yang 6H (Lebak Bulus-Senen) lalu pulang dengan menggunakan busway malam M8 (Lebak Bulus-Harmoni) ke arah Lebak Bulus. Pernah aku mengambil arah Kelapa Gading lalu naik busway ke arah Cempaka Putih lalu naik busway M2 (Pulo Gadung-Harmoni) ke arah Harmoni lalu naik M8 sampai Lebak Bulus. Sampai rumah pun sudah pagi buta tepatnya jam 01.00 disaat teman-temanku yang non-volunteer sedang tidur pada jam segitu hehehe. Terkadang aku juga diantar orang tuaku langsung ke Athlete Village Kemayoran. Aku sempat ingin mengganti rencana untuk berangkat dari Lebak Bulus lalu pulang ke arah Ragunan tetapi ditolak orang tuaku karena mereka bilang kalau sudah larut malam jalanan di sekitar Ragunan sangat sepi & gelap bahkan rawan terjadi kriminalitas.
6. Kadang-kadang aku mengantarjemput atlet ke venue dengan menggunakan Trans Jakarta atau hanya aku sendiri bersama supir Trans Jakarta dengan menaiki Shuttle Bus TJ lalu melapor ke helpdesk venue terkait. Biasanya saat perjalanan, aku mengobrol & bercanda dengan supir Trans Jakarta sekalian meminta data mereka juga
7. Kalau sudah sampai shelter 2 Athlete Village Kemayoran dari venue, kadang-kadang aku bercerita kepada teman-teman saya dari TJ 5 & TJ 6-8 mengenai perjalanan kami masing-masing
8. Pas opening Asian Games 2018, aku bersama dengan teman-teman sesama volunteer lainnya rame-rame menonton di Asian Fest Zona Atung yang berlokasi di Gelora Bung Karno Senayan
Masih banyak lagi hal-hal terbaik yang tidak bisa kusebutkan satu persatu disini.
Tidak sia-sia juga kesempatanku untuk menjadi volunteer di ajang sebesar Asian Games 2018 ini meskipun di satu sisi waktu libur sebulanku akhirnya terpakai untuk melakukan tugas negara yang sangat penting ini. Tetapi setidaknya aku akhirnya mendapat pekerjaan selama libur panjang ini.
Bicara soal partisipasi mahasiswa Universitas Indonesia disini, aku adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa Universitas Indonesia yang berkesempatan untuk mengukir sejarah dengan menjadi volunteer ajang olahraga terbesar di Asia ini. Dan khusus dari alumni SMA Islam Dian Didaktika Cinere Depok, aku dan 2 seniorku dari angkatan 2015 merupakan 3 alumni dari sekolah itu yang beruntung bisa menjadi bagian dari sejarah besar yang mungkin belum tentu terulang lagi di tahun selanjutnya. Aku satu-satunya alumni Dian Didaktika 07 (Rajawali 2016) atau disebut alumni angkatan 7 yang sanggup menjadi volunteer Asian Games 2018 ini dan mungkin saja pas reuni 2021 nanti (jika terlaksana) atau pada kesempatan lainnya aku akan menceritakan semua perjalananku selama menjadi bagian dari sejarah dunia itu kepada mereka semua karena pasti mereka penasaran tentang apa yang kualami ketika menjadi volunteer sebuah ajang internasional seperti Asian Games 2018 tersebut. Sedangkan alumni lain dari angkatan 2010-2014 dan 2017-2018 mungkin tidak ada satupun yang berminat untuk menjadi bagian sejarah ini. aku juga meminta maaf kepada semua teman-temanku dari angkatan 7 jika aku terlalu sibuk sama ajang ini sampai lupa sama kalian semua hehe.
Sepertinya catatan blog ini akan kuakhiri sampai disini, Kalau kuteruskan lagi akan memakan waktu lama hehe. Sampai bertemu di kesempatan berikutnya !!!!
Salam olahraga Indonesia !!!! Asian Games 2018, Energy Of Asia !!!!!!
Best Regards
Noufal Rizky Kurniawan, A.Md, MRA
Alumni Manajemen Informasi & Dokumen Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2016 & Alumni SMA Islam Dian Didaktika Cinere Depok Angkatan 7 (Rajawali 2016)
Berikut kulampirkan foto-foto selama bertugas sebulan ini







Mantapp pall suksess terus di ui
ReplyDeleteMantab👏👏
ReplyDeletenice pal
ReplyDelete